Slide 1

Tidak ada sesuatu di dunia ini yang dapat menyamai atau menggantikan ketekunan

Slide 2

Saya belum gagal. Tapi saya baru menemukan 10.000 cara yang tidak berhasil

Slide 3

Terkadang,untuk melakukan hal yang benar,kita harus bersabar dan merelakan apa yang kita mimpikan bahkan mimpi kita

Slide 4

Bila orang mulai dengan kepastian, dia akan berakhir dengan keraguan. Jika orang mulai dengan keraguan, dia akan berakhir dengan kepastian

Slide 5

Kemampuan ada batasnya tapi usaha tidak.

Senin, 20 Juli 2015

Belajar

Dalam dunia pendidikan, terutama dalam kegiatan belajar, seperti yang sudah saya bahas dalam tulisan terdahulu, bahwa kelangsungan dan keberhasilan proses belajar mengajar bukan hanya dipengaruhi oleh faktor intelektual saja, melainkan juga oleh faktor-faktor nonintelektual lain yang tidak kalah penting dalam menentukan hasil belajar seseorang, salah satunya adalah kemampuan seseorang siswa untuk memotivasi dirinya. Mengutip pendapat Allbert Einstein, kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang 20% bagi kesuksesan, sedangkan 80% adalah sumbangan faktor kekuatan-kekuatan lain, diantaranya adalah kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ) yakni kemampuan memotivasi diri sendiri, mengatasi frustasi, mengontrol desakan hati, mengatur suasana hati (mood), berempati serta kemampuan bekerja sama.

Motivasi sangat penting artinya dalam kegiatan belajar, sebab adanya motivasi mendorong semangat belajar dan sebaliknya kurang adanya motivasi akan melemahkan semangat belajar. Motivasi merupakan syarat mutlak dalam belajar; seorang siswa yang belajar tanpa motivasi (atau kurang motivasi) tidak akan berhasil dengan maksimal.


Motivasi memegang peranan yang amat penting dalam belajar,Dengan teori kebutuhannya, menggambarkan hubungan hirarki dan berbagai kebutuhan, di ranah kebutuhan pertama merupakan dasar untuk timbul kebutuhan berikutnya. Jika kebutuhan pertama telah terpuaskan, barulah manusia mulai ada keinginan untuk memuaskan kebutuhan yang selanjutnya. Pada kondisi tertentu akan timbul kebutuhan yang tumpang tindih, contohnya adalah orang ingin makan bukan karena lapar tetapi karena ada kebutuhan lain yang mendorongnya. Jika suatu kebutuhan telah terpenuhi atau perpuaskan, itu tidak berarti bahwa kebutuhan tesebut tidak akan muncul lagi untuk selamanya, tetapi kepuasan itu hanya untuk sementara waktu saja. Manusia yang dikuasai oleh kebutuhan yang tidak terpuaskan akan termotivasi untuk melakukan kegiatan guna memuaskan kebutuhan tersebut.


Dalam implikasinya pada dunia belajar, siswa atau pelajar yang lapar tidak akan termotivasi secara penuh dalam belajar. Setelah kebutuhan yang bersifat fisik terpenuhi, maka meningkat pada kebutuhan tingkat berikutnya adalah rasa aman. Sebagai contoh adalah seorang siswa yang merasa terancam atau dikucilkan baik oleh siswa lain mapun gurunya, maka ia tidak akan termotivasi dengan baik dalam belajar. Ada kebutuhan yang disebut harga diri, yaitu kebutuhan untuk merasa dipentingkan dan dihargai. Seseorang siswa yang telah terpenuhi kebutuhan harga dirinya, maka dia akan percaya diri, merasa berharga, marasa kuat, merasa mampu/bisa, merasa berguna dalam didupnya. Kebutuhan yang paling utama atau tertinggi yaitu jika seluruh kebutuhan secara individu terpenuhi maka akan merasa bebas untuk menampilkan seluruh potensinya secara penuh. Dasarnya untuk mengaktualisasikan sendiri meliputi kebutuhan menjadi tahu, mengerti untuk memuaskan aspek-aspek kognitif yang paling mendasar.


Guru sebagai seorang pendidik harus tahu apa yang diinginkan oleh para sisiwanya. Seperti kebutuhan untuk berprestasi, karena setiap siswa memiliki kebutuhan untuk berprestasi yang berbeda satu sama lainnya. Tidak sedikit siswa yang memiliki motivasi berprestasi yang rendah, mereka cenderung takut gagal dan tidak mau menanggung resiko dalam mencapai prestasi belajar yang tinggi. Meskipun banyak juga siswa yang memiliki motivasi untuk berprestasi yang tinggi. Siswa memiliki motivasi berprestasi tinggi kalau keinginan untuk sukses benar-benar berasal dari dalam diri sendiri. Siswa akan bekerja keras baik dalam diri sendiri maupun dalam bersaing dengan siswa lain.


Siswa yang datang ke sekolah memiliki berbagai pemahaman tentang dirinya sendiri secara keseluruhan dan pemahaman tentang kemampuan mereka sendiri khususnya. Mereka mempunyai gambaran tertentu tentang dirinya sebagai manusia dan tentang kemampuan dalam menghadapi lingkungan. Ini merupakan cap atau label yang dimiliki siswa tentang dirinya dan kemungkinannya tidak dapat dilihat oleh guru namun sangat mempengaruhi kegiatan belajar siswa. Gambaran itu mulai terbentuk melalui interaksi dengan orang lain, yaitu keluarga dan teman sebaya maupun orang dewasa lainnya, dan hal ini mempengaruhi prestasi belajarnya di sekolah.


Berdasarkan pandangan di atas dapat diambil pengertian bahwa siswa datang ke sekolah dengan gambaran tentang dirinya yang sudah terbentuk. Meskipun demikian adanya, guru tetap dapat mempengaruhi mapun membentuk gambarang siswa tentang dirinya itu, dengan tujuan agar tercapai impian masing-masing siswa yang lebih positif. Apabila seorang guru suka mengkritik, mencela, atau bahkan merendahkan kemampuan siswa, maka siswa akn cenderung menilai diri mereka sebagai seorang yang tidak mampu berprestasi dalam belajar. Hal ini berlaku terutama bagi anak-anak TK atau SD yang masih sangat muda. Akibatnya minat belajar menjadi turun. Sebaliknya jika guru memberikan penhargaan, bersikap mendukung dalam menilai prestasi siswa, maka lebih besar kemungkinan siswa-siswa akan menilai dirinya sebagai orang yang mampu berprestasi. Penghargaan untuk berprestasi merupakan dorongan untuk memotivasi siswa untuk belajar. Dorongan intelektual adalah keinginan untuk mencapai suatu prestasi yang hebat, sedangkan dorongan untuk mencapai kesuksesan termasuk kebutuhan emosional, yaitu kebutuhan untuk berprestasi.
“motivation is energy change within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal reaction.” Motivasi adalah sesuatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan.Tiga unsur yang saling berkaitan, yaitu: 1) motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi, 2) motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan (affective arousal), 3) motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.


Dari uraian di atas jelas kiranya bahwa motivasi bertalian erat dengan suatu tujuan. Makin berharga tujuan itu bagi yang bersangkutan, makin kuat pula motivasinya. Jadi motivasi itu sangat berguna bagi tindakan atau perbuatan seseorang. Penjelasan mengenai fungsi-fungsi motivasi adalah:

1. Mendorong manusia untuk bertindak/berbuat. Motivasi berfungsi sebagai pengerak atau motor yang memberikan energi/kekuatan kepada seseorang untuk melakukan sesuatu.
2. Menentukan arah perbuatan. Yakni ke arah perwujudan tujuan atau cita-cita. Motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan. Makin jelas tujuan itu, makin jelas pula jalan yang harus ditempuh.
3. Menyeleksi perbuatan. Artinya menentukan perbuatan-perbuatan mana yang harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan itu dengan menyampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan.


Jenis-jenis motivasi 1. Motivasi intrinsik, yang timbul dari dalam diri individu, misalnya keinginan untuk mendapat keterampilan tertentu, memperolah informasi dan pengertian, mengembangkan sikap untuk berhasil, menyenangi kehidupan, keinginan diterima oleh orang lain.
2. Motivasi ekstrinsik, yang timbul akibat adanya pengaruh dari luar individu. Sperti hadiah, pujian, ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian orang mau melakukan sesuatu.


Lalu bagaimanakan cara untuk meningkatkan motivasi siswa agar mereka memiliki motivasi berprestasi yang tinggi, khususnya bagi mereka yang memiliki motivasi rendah dalam berprestasi. Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut:




1. Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik. Pada permulaan belajar mengajar hendaknya seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus (TIK) yang akan dicapai siswa. Tidak cukup sampai di situ saja, tapi guru juga bisa memberikan penjelasan tentang pentingnya ilmu yang akan sangat berguna bagi masa depan seseorang, baik dengan norma agama maupun sosial. Makin jelas tujuan, maka makin besar pula motivasi dalam belajar.

2. Hadiah. Berikan hadian untuk siswa-siwa yang berprestasi. Hal ini akan sangat memacu siswa untuk lebih giat dalam berprestasi, dan bagi siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk mengejar atau bahkan mengungguli siswa yang telah berprestasi. Hadiah di sini tidak perlu harus yang besar dan mahal, tapi bisa menimbulkan rasa senag pada murid, sebab merasa dihargai karena prestasinya. Kecuali pada setiap akhir semester, guru bisa memberikan hadiah yang lebih istimewa (seperti buku bacaan) bagi siswa ranking 1-3.
3. Saingan/kompetisi. Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.

4. Pujian. Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun. Bisa dimulai dari hal yang paling kecil seperti, “beri tepuk tangan bagi si Budi…”, “kerja yang bagus…”, “wah itu kamu bisa…”.

5. Hukuman. Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya. Hukuman di sini hendaknya yang mendidik, seperti menghafal, mengerjakan soal, ataupun membuat rangkuaman. Hendaknya jangan yang bersifat fisik, seperti menyapu kelas, berdiri di depan kelas, atau lari memutari halaman sekolah. Karena ini jelas akan menganggu psikis siswa.

6. Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar. Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik, khususnya bagi mereka yang secara prestasi tertinggal oleh siswa lainnya. Di sini guru dituntut untuk bisa lebih jeli terhadap kondisi anak didiknya. Ingat ini bukan hanya tugas guru bimbingan konseling (BK) saja, tapi merupakan kewajiban setiap guru, sebagai orang yang telah dipercaya orang tua siswa untuk mendidik anak mereka.

7. Membentuk kebiasaan belajar yang baik. Ajarkan kepada siswa cara belajar yang baik, entah itu ketika siswa belajar sendiri maupun secara kelompok. Dengan cara ini siswa diharapkan untuk lebih termotivasi dalam mengulan-ulang pelajaran ataupun menambah pemahaman dengan buku-buku yang mendukung.

8. Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok. Ini bisa dilakukan seperti pada nomor 6.

9. Menggunakan metode yang bervariasi. Guru hendaknya memilih metode belajar yang tepat dan berfariasi, yang bisa membangkitkan semangat siswa, yang tidak membuat siswa merasa jenuh, dan yang tak kalah penting adalah bisa menampung semua kepentingan siswa. Sperti Cooperative Learning, Contectual Teaching & Learning (CTL), Quantum Teaching, PAKEM, mapun yang lainnya. Karena siswa memiliki tingkat intelegensi yang berbeda-beda satu sama lainnya. Ada siswa yang hanya butuh 5 menit untuk memahami suatu materi, tapi ada siswa yang membutuhkan 25 menit baru ia bisa mencerna materi. Itu contoh mudahnya. Semakin banyak metode mengajar yang dikuasai oleh seorang guru, maka ia akan semakin berhasil meningkatkan motivasi belajar siswa.

Nah....itu dia tadi artikel saya hari ini semoga bermanfaat demi anda semua .

Salam Freedom
F.Suhanda Motivator-Freedom Motivator

Rabu, 01 Juli 2015

Foto-Foto Training di Perusahaan Asuransi Indonesia







 




Senin, 29 Juni 2015

Foto-Foto Training di salah satu perusahaan Industri semen di Indonesia







Jumat, 26 Juni 2015

Foto-Foto Training di salah satu Perbank-an Indonesia









Rabu, 24 Juni 2015

Lilin Kehidupan


Lilin hanya sebuah benda kecil, dan kegunaannya baru nampak ketika lampu listrik di rumah kita padam. Tapi, lilin adalah cahaya, dan cahaya merupakan sebentuk materi.
Kebalikannya adalah gelap. Ia tidak memiliki daya. Ia adalah keadaan hampa cahaya. Karena itu, meskipun kecil, lilin selalu dapat mengusir gelap.

Kesesatan sebagai gelap. Ini mengisyaratkan, pasukan kesesatan tak memiliki sedikitpun daya di depan pasukan cahaya. Ia hadir ketika pasukan cahaya menghilang. Sepanjang sejarah,Penyakit semakin berkembang pesat yang tidak kita sadari ketahui saja bahwa gelap yang menyelimuti langit kehidupan kita, sebenarnya dapat diusir dengan mudah, bila kita mau menyalakan lilin kehidupan dengan semangat hidup ini kembali. Berhentilah untuk selalu mengikuti gelap, karena ia tak berwujud dan tak berdaya. Kita tak perlu memanggil matahari atau bulan untuk mengusirnya, karena kita sendiri akan sanggup menaklukkannya.

Bicara makna sebuah lilin, adalah bicara sebuah pengajaran yang abadi. Bahwa sudah saatnya kita membuang kecenderungan meremehkan potensi diri kita. Ketika kita mempersembahkan sebuah amal yang sangat kecil, saat itu kita harus membesarkan jiwa kita dengan mengharap hasil yang memadai. Sebab amal yang kecil itu, selama ia baik, akan menghasilkan amal yang lebih besar. Yang terlihat baik belum tentu baik dan yang terlihat jahat belum tentu jahat.

Belajarlah untuk menjadi sebuah lilin cahaya harapan, yang tak pernah padam, walau kecil namun sanggup menyalakan lilin-lilin lainnya, seperti lilin kebahagiaan , lilin kesuksesan, lilin kejayaan maupun lilin kekayaan. Kecil namun memiliki makna dan kegunaan yang tidak kecil.

Salam Freedom
F.Suhanda-Freedom Motivator.

Jumat, 19 Juni 2015

Kesempatan

Orang yang berpikiran sukses, senantiasa bisa melihat peluang, dan tidak akan pernah membuang setiap kesempatan yang ada dan datang kepadanya walau sekecil apapun gunanya baginya saat itu.
Jangan pernah buang waktu kita yang sangat berharga dengan melakukan hal-hal yang terkadang kita anggap penting dan harus segera padahal pada kenyataanya semua itu tidak penting dan tidak perlu segera. Fokuslah hanya pada hal yang akan menjadikan diri kita tumbuh menjadi lebih baik, lebih maksimal dari hari ke hari.
Jangan membuang kesempatan yang tak pernah kembali lagi. Jadilah orang yang hidupnya fokus pada perubahan menuju yag lebih baik. Gunakan waktu, dan berusahalah selalu menjadi yang terbaik. Jangan menyerah atas hal yang kamu anggap benar meskipun terlihat mustahil. Karena selama masih ada kemauan, maka akan ada kemudahan dariNya. Yakinlah akan sebuah kekuatan kebenaran, kekuatan keyakinan, kekuatan keinginan dan kekuatan mimpi, karena dengan tekad yang kuat maka yakinlah Allah tak akan tinggal diam, apalagi kalau itu untuk kebenaran. Dari hal-hal baik kita harus belajar untuk mengucap syukur. Dari hal-hal buruk, kita belajar menjadi kuat, sabar dan bangkit untuk kembali berjuang. Dalam dunia ini kita pasti akan menemui dua kondisi itu, masalahnya bisakah kita untuk syukur dan sabar sehingga kuat berada dalam dunia ini, dan kembali dalam kenyataan bahwa kita hidup di dunia yang pasti akan ada berkah dan cobaan.

Jangan takut mencoba,karena kesalahan adalah guru terbaik,  jika kita jujur mengakuinya dan mau belajar darinya. Ketakutan akan mencoba berasal dari rasa ketakutan melakukan kesalahan.Maka janganlah takut untuk berbuat salah, namun juga bukan berarti melakukan dengan asal-asalan. Jangan takut berbuat salah, Lakukanlah dengan teliti dan yang terbaik semaksimal mungkin, Jikalau tetap juga ada kesalahan maka belajarlah dari itu. Jangan pernah merasa diri tak cukup baik, karena bagi seseorang, kita adalah yang terbaik. Setiap orang memiliki potensi dan daya pesona masing-masing.

Rasa bermula dari pikiran, maka ubahlah pikiran bahwa kita jelek dan tak sanggup menjadi baik dan bisa, sehingga rasa juga akan berubah dan berlanjut pada potensi dan pesona yang mengalir dengan deras. Jadilah diri kita yang sebenarnya.
Dalam hidup, persiapkan diri kita sebaik mungkin, dan daripada menunggu kesempatan datang, lebih baik kamu menciptakannya. Dalam hidup butuh keberanian untuk bersikap dan bertindak. Memulai dan menciptakan kesempatan membutuhkan lebih dari sekedar keberanian, tapi juga totalitas. Waktu terus berjalan, belajarlah dari masa lalu, bersiaplah untuk masa depan, berikanlah yang terbaik untuk hari ini. Hari ini adalah mimpi-mimpi yang kita bangun kemarin hari, dan besok adalah mimpi kita hari ini. Maka bangunlah mimpi dengan baik. Jangan buang waktumu dengan melakukan hal yang tidak perlu.
Fokuslah pada hal yang menjadikan dirimu tumbuh menjadi lebih baik. Jangan membuang kesempatan yang tak pernah akan kembali lagi, karena hanya akan ada penyesalan setelahnya. Jadilah seperti orang yang selalu dikejar-kejar waktu, sehingga hidup akan fokus pada perubahan menuju Yag lebih baik. Gunakan waktu, dan jadilah yang terbaik.

Salam Freedom
F.Suhanda-Freedom Motivator


 

Kamis, 18 Juni 2015

Foto - Foto Pelatihan F.Suhanda



































Sabtu, 06 Juni 2015

Kehidupan



Belajar untuk sabar dan syukur, jika sabar ada batasnya belum sabar itu namanya, dan jika syukur saat senang dan bahagia itu bukan syukur namanya. kesabaran dan memiliki rasa syukur yang terbaik akan memberikan jalan keselamatan.
Seperti kata James watt "HIDUP BUKAN HANYA UNTUK DIRI SENDIRI",
Kalau kita cermati lebih dalam, maka ada makna tersembunyi yang jauh lebih luas yakni hidup ini sesungguhnya bukan kehendak kita, tetapi kehendak Nya Yang Maha Memiliki Kehidupan, hidup bukanlah semata-mata untuk diri kita sendiri, melainkan hidup untuk memberikan manfaat bagi orang lain dan kehidupan alam semesta ini Kalau kita melakukan sebuah perjalanan ke dalam diri kita sendiri "inner journey", maka kita akan menemukan bahwa sesungguhnya diri kita ini sangat mengagumkan. Bahwa hidup kita ini sangat mengagumkan, maka sepantasnya kalau kemudian kita menghargai kehidupan kita ini, menggunakan hidup ini untuk lebih bermakna. Menghargai hidup berarti menjalani hidup ini penuh makna, menggunakan hidup ini untuk memberikan manfaat bagi kesejahteraan diri sendiri, keluarga dan orang-orang di sekitar kita.
Bagaimana menggunakan hidup untuk berkah bagi kita dan sesama ? Bagaimana menghargai hidup yang sudah diberikan oleh Nya Yang Memiliki Kehidupan ? Apa yang harus dilakukan dalam hidup agar menjadi lebih bermakna ? Tentu banyak sekali jawaban-jawaban yang bisa dituliskan dalam menghargai hidup ini. Banyak sekali cara-cara dalam menggunakan hidup menjadi lebih bermakna.
1. MULAI MEMIKIRKAN ORANG LAIN JUGA SELAIN MEMIKIRKAN DIRI KITA SENDIRI.
Pikirkan sejenak, apakah kita sering memikirkan diri sendiri dibandingkan orang lain ? Misalnya berpikir bagaimana memenuhi keinginan sendiri, ingin pekerjaan lebih baik, ingin penghasilan lebih tinggi, ingin rumah lebih mewah, ingin mobil lewah baru, ingin bisnis lebih besar, ingin hidup lebih kaya dan ingin-ingin yang lainnya. Kalau hal itu yang selalu ada dalam pikiran kita, artinya lebih sering memikirkan diri sendiri. Kalau itu yang memenuhi benak pikiran kita, artinya kita hanya berpusat pada diri sendiri dan mementingkan diri sendiri. Salah satu cara untuk "merevolusi" hidup kita adalah memulai mengubah pusat hidup kita dengan memikirkan orang lain. Misalnya memikirkan bagaimana membantu anak-anak yatim agar bisa bersekolah, membantu fakir miskin yang kesulitan membeli sembako, bagaimana membantu memberikan pekerjaan bagi pengangguran, membantu orang tak berdaya, memikirkan orang yang kurang rejeki, orang yang tidak pernah dibantu hidupnya. Itu artinya kita sudah mulai memikirikan orang lain, tidak hanya memikirkan diri sendiri saja. Ini akan membawa kita lebih dekat dengan kemudahan, kebahagiaan dan keberuntungan dalam hidup. 

2. MIILIKILAH SIMPATI DAN KEMUDIAN EMPATI YANG TINGGI
Bersikap empati kepada orang lain merupakan salah satu cara menghargai hidup kita. Bersikap empati berbeda pengertiannya dengan sikap simpati. Sikap simpati lebih merupakan kesepakatan penilaian terhadap orang lain. Sedangkan sikap empati lebih menekankan pada mengerti orang lain, memahami kondisi orang lain secara emosional dan intelektual. Artinya kita menggunakan ketajaman mata hati untuk memperhatikan kebutuhan orang lain, berusaha melihat kesulitan orang lain.
Bersikap empati, sederhananya memandang keluar melalui kerangka pikiran orang lain, atau melihat dunia dan hubungan dengan orang lain melalui kaca mata orang lain.
Bagaimana caranya ?. Kita dapat memulainya dengan menumbuhkan pemahaman dan perasaan dari dalam jiwa kita. Menanamkan tekad dari dalam hati untuk mengutamakan kepentingan orang lain. Memiliki kerendahan hati, kesediaan berbagi kebaikan dengan orang lain. Memiliki kesediaan hati berbagai kegembiraan disaat memperoleh kemenangan dan memberikan dorongan disaat mengalami kesulitan.

3. SELALU BERPIKIR POSITIF DAN KONSTRUKTIF
Melepaskan energi positif artinya banyak melakukan pekerjaan-pekerjaan positif. Memandang hidup ini dari kaca mata positif dan banyak melakukan hal-hal positif. Pernahkah kita merasakan kebahagiaan pada saat menolong orang yang sedang benar-benar kesuksesan, misalnya ? Itulah sesungguhnya kebahagiaan yang menyentuh aspek spiritual. Sikap-sikap yang membangun juga merupakan kelanjutan dari sikap positif, biasakanlah gunakan sikap, pikiran dan kata-kata yang membangun, jangan yang menjatuhkan (destruktif) atau yang bisa menghancurkan harapan dan impian orang lain apalagi demi meninggikan derajat dan harkat diri kita.
Lakukanlah hal-hal sederhana yang akan menjadikan hidup kita tidak sederhana. Selamat membangun dan mengembangkan citra diri yang potensial kearah yang telah direncanakan demi masa depan gemilang.
Salam Freedom
F.Suhanda-Freedom Motivator.