Slide 1

Tidak ada sesuatu di dunia ini yang dapat menyamai atau menggantikan ketekunan

Slide 2

Saya belum gagal. Tapi saya baru menemukan 10.000 cara yang tidak berhasil

Slide 3

Terkadang,untuk melakukan hal yang benar,kita harus bersabar dan merelakan apa yang kita mimpikan bahkan mimpi kita

Slide 4

Bila orang mulai dengan kepastian, dia akan berakhir dengan keraguan. Jika orang mulai dengan keraguan, dia akan berakhir dengan kepastian

Slide 5

Kemampuan ada batasnya tapi usaha tidak.

Sabtu, 19 Maret 2016

Tidak Ada Masalah Tanpa Jalan Keluar

               Tak Ada Masalah Tanpa Jalan Keluar


Dikisahkan, di sebuah kantor, ada seorang pemimpin yang ingin menaikkan jabatan anak buahnya. Namun, ia kebingungan, siapa yang akan dinaikkan jabatannya. Karena itu, ia mencoba mengetes dua orang yang dinominasikan untuk menduduki jabatan tersebut. Ia lantas memanggil pemuda pertama. “Kemarin perusahaan ada kerugian di bagian penjualan karena selisih harga produksi dengan penjualan. Apa tanggapanmu..?”

Pemuda pertama dengan tergopoh-gopoh menjawab, “Maaf Pak. Itu karena si A teledor menghitung barang. Dan, si B di bagian pencatatan juga kurang teliti. Sedangkan saya, tak bisa apa-apa karena semua barang sudah keluar dan tak bisa ditarik lagi.” Begitulah, pemuda pertama mencari-cari alasan pembenar sehingga ia tak disalahkan.

Setelah beberapa saat, pimpinan tersebut memanggil pemuda kedua. Ia pun bertanya hal yang sama. Pemuda kedua menjawab, “Maaf Pak. Saya memang salah karena teledor kurang memberikan arahan pada B, yang mencatat data dari A saat menghitung barang. Tapi, saya mencoba mengoreksi dan sudah menghubungi pembeli untuk menjelaskan masalah ini.”

Jika Anda menjadi pimpinan, siapa yang lebih pantas Anda naikkan jabatannya? Semua orang, pasti setuju jika pemuda kedua yang aktif bergerak mempertanggungjawabkan pekerjaan dan mencari solusi akan mendapat kenaikan jabatan.

Begitulah, karakter orang memang bermacam-macam. Namun, orang yang bertanggung jawab dan memiliki keunggulan pribadi, pasti akan memiliki nilai lebih dengan semangat mencari solusi. Inilah ciri orang yang pandai atau bijak. Sebaliknya, orang yang miskin mental, akan lebih merasa nyaman dengan mencari-cari banyak alasan. Dengan alasan itu, ia akan berlindung agar tak disalahkan. Kedua hal itulah yang menjadi perbedaan dasar yang menentukan kualitas hidup seseorang.

Kisah di atas, sangat relevan dengan kondisi saat ini. Banyak orang yang sering mencari “kambing hitam” untuk disalahkan. Sementara, bagi yang mau maju, selalu berusaha mencari jawaban dan solusi atas semua persoalan. Ini sejalan pula dengan apa yang sering saya ungkapkan, “Orang sukses selalu kelebihan satu cara, orang gagal selalu kelebihan satu alasan.”

Dengan karakter selalu mencari jalan atau solusi atas semua persoalan, kita akan menemukan banyak ide brilian. Dan, dengan ide itu, ia akan segera melakukan tindakan-tindakan yang membawanya pada satu hasil yang diinginkan. Lihatlah contoh yang sudah menjadi nyata. Jika Saat ini orang sering kerepotan untuk mengisi ulang ponsel dari beberapa merek. Maka, belakangan sudah muncul inovasi pengisi ulang baterai yang bisa digunakan untuk berbagai merek sekaligus. Semua penemuan itu pastilah muncul dari orang-orang pandai yang memiliki semangat solusi.

Ada lagi contoh yang beberapa waktu lalu, muncul di iklan televisi. Ada sebuah tayangan di mana seorang sarjana yang hanya jadi tukang ojek kecurian motor yang jadi sumber mata pencariannya. Namun, berkat keterdesakan itu, ia justru memiliki ide untuk membuat alarm motor dari pemutar musik yang bisa meneriakkan kata: curi..curi.. Akhirnya, ia pun sukses dengan usaha alarm sepeda motor.

Meski hanya tokoh rekaan di iklan, kisah tersebut menjadi simbolisasi, bahwa betapa orang pandai dan orang yang kreatif mencari solusi, selalu memiliki langkah ke depan untuk mencapai sukses yang didambakan. Dan, justru dengan masalah yang timbul, ia akan memiliki pengetahuan dan ilmu tambahan dari hasil kreasi mengatasi masalah. Sebab, ia akan terus mencari dan mencari berbagai jalan untuk mengatasi persoalan. Bahkan, saat menemui kegagalan dalam mencari solusi, orang pandai tak kan mudah menyerah. Seperti air, saat mengalir dan menabrak bebatuan, air akan mencari jalan lain untuk kembali mengalir. Dengan semangat mencari jalan, kesuksesan akan makin dekat untuk menjadi kenyataan.

Mari, jadikan diri kita sebagai orang pandai yang mencari jalan—bukan mencari alasan. Sehingga, otak akan selalu terasah, ide akan selalu mengalir deras tanpa lelah, dan pengetahuan pun akan terus bertambah.

Salam Freedom F.Suhanda (08128183008) 

Sabtu, 12 Maret 2016

Doa Dan Usaha


                Belajar dari Kisah Tawon dan Elang


Di pagi yang cerah, di antara rindangnya pepohonan, tampak seekor burung elang sedang bermalas-malasan beristirahat di dahan sebatang pohon. Selama beberapa hari burung elang berulang kali hinggap di dahan pohon yang sama karena tertarik mengamati kegiatan segerombolan tawon (lebah) yang terlihat sibuk bekerja bersama-sama membuat sarang yang berjuntai di dahan sebatang pohon.

Tampak seekor tawon sebentar terbang hinggap di antara bunga-bunga hutan yang mekar, mengisap sari madu, dan terbang kembali ke dahan memberikan sari madu ke sarangnya, dan begitu seterusnya. Burung elang dengan tidak sabar menegur seekor tawon yang sedang terbang di dekatnya, "Hai tawon kecil, kamu sibuk terbang dari satu bunga ke tempat sarangmu, memangnya apa yang sedang kamu kerjakan?"

Tawon pun menjawab: "Aku dan kawan-kawan sedang membuat sarang."

"Untuk apa kalian repot membuat sarang sebesar itu? Umur tawon kan sangat pendek. Sudahlah..., tidak perlu susah-susah bekerja! Santai-santai saja dan nikmati kehidupanmu yang singkat itu." Demikian burung elang menasihati si tawon.

"Umurku memang tidak sepanjang umurmu burung elang. Tapi justru karena pendeknya waktu yang aku punya, aku tidak boleh menyia-nyiakannya. Aku harus bekerja giat dan lebih rajin agar sarang kami bisa selesai sesingkat umur kami," jawab tawon.

"Untuk apa sarangmu harus diselesaikan cepat-cepat, toh kamu akan segera mati," elang menanggapi dengan cepat. "Maka, kamu pun tidak bisa menikmati sarang yang telah dibuat dengan susah payah."

"Hahaha, tuan elang yang gagah dan berumur panjang, kasihan sekali caramu berpikir. Justru umur kami yang singkat inilah yang harus kami hargai dengan sungguh-sungguh. Kami memang makhluk kecil dan berumur pendek tetapi kami bangga dan bahagia karena bisa berarti bagi makhluk lain yaitu dengan memberi semua hasil kerja keras yang telah dilakukan seumur hidup kami. Itulah arti keberadaan kami," pungkas tawon kecil sambil terbang berlalu.

Mendengar ucapan tawon kecil, si burung elang terdiam. Ia tidak mampu berkata-kata lagi dan bersombong diri. Ternyata di balik penampilan makhluk yang kecil dan berumur pendek, kehidupan mereka pun memiliki arti tersendiri.

Netter yang luar biasa,

Seberapa pun panjang dan pendeknya sebuah kehidupan, itu adalah misteri alam yang maha kuasa. Sebagai manusia, kita tidak pernah tahu kapan waktu kita akan berakhir. Tetapi
 jika di setiap penggal waktu yang kita punya, kita punya dedikasi untuk melakukan yang terbaik serta mampu bertanggung jawab atas kehidupan kita sendiri (apalagi juga bermanfaat bagi orang lain) niscaya tiap hari yang kita jalani adalah hari yang penuh gairah, gembira, optimis, produktif, dan dinamis!
Salam Freedom F.Suhanda( 08128183008)

Sabtu, 05 Maret 2016

Akibat Memelihara Sikap Negatif

                 Akibat Memelihara Sikap Negatif
   Alkisah di lereng barat sebuah pegunungan, tumbuh sebatang pohon Sequoia yang sangat tinggi dan besar. Tingginya yang menjulang ke langit, membuat Sequoia termasuk pohon    terbesar dan tertinggi di dunia. Umurnya pun tergolong sangat panjang. Meski menghadapi  berbagai amukan ganas alam semesta—banjir, badai dan kekeringan—tapi pohon itu masih  tetap tegak dan kokoh berdiri.

Namun beberapa tahun yang lalu, seekor kumbang kecil mulai membenamkan diri ke dalam kulit pohon Sequoia untuk bertelur. Mula-mula peristiwa ini tampak sangat kecil dan tak berarti, namun dengan segera, jumlah kumbang tersebut menjadi berlipat ganda. Mula-mula beratus-ratus, kemudian beribu-ribu, dan akhirnya berjuta-juta. Semula mereka hanya menggerogoti kulit kayu, tapi kemudian makin dalam dan semakin dalam lagi sehingga berhasil menembus batangnya, bahkan akhirnya kumbang-kumbang itu berhasil memakan inti batang pohon raksasa tersebut.

Pada suatu hari, hujan turun dengan sangat deras disertai angin kencang. Dan ketika halilintar menyambarnya, pohon Sequoia raksasa yang hebat itu pun roboh. Ia tumbang lebih karena pengaruh yang melemahkan dirinya, yakni dari kumbang-kumbang kecil yang begitu banyak jumlahnya, yang telah menggerogotinya secara perlahan-lahan.

Kisah di atas persis sama dengan pengaruh kebiasaan buruk terhadap manusia. Secara perlahan tapi pasti, suatu kebiasaan buruk akan menggerogoti manusia, sampai pada suatu saat—sebagaimana Sequoia—ia pun pasti roboh.

Mari, tetap konsisten berpikir dan bertindak positif (optimis, rajin, disiplin, jujur, dll). Jika muncul sedikit saja sikap negatif, segera basmi!
Semoga bisa membuat kualitas hidup kita semakin baik pula.

Salam Freedom F.Suhanda (08128183008)