Tak Ada Masalah Tanpa Jalan Keluar
Dikisahkan, di sebuah kantor, ada
seorang pemimpin yang ingin menaikkan jabatan anak buahnya. Namun, ia
kebingungan, siapa yang akan dinaikkan jabatannya. Karena itu, ia mencoba
mengetes dua orang yang dinominasikan untuk menduduki jabatan tersebut. Ia
lantas memanggil pemuda pertama. “Kemarin perusahaan ada kerugian di bagian
penjualan karena selisih harga produksi dengan penjualan. Apa tanggapanmu..?”
Pemuda pertama dengan tergopoh-gopoh menjawab, “Maaf Pak. Itu karena si A teledor menghitung barang. Dan, si B di bagian pencatatan juga kurang teliti. Sedangkan saya, tak bisa apa-apa karena semua barang sudah keluar dan tak bisa ditarik lagi.” Begitulah, pemuda pertama mencari-cari alasan pembenar sehingga ia tak disalahkan.
Setelah beberapa saat, pimpinan tersebut memanggil pemuda kedua. Ia pun bertanya hal yang sama. Pemuda kedua menjawab, “Maaf Pak. Saya memang salah karena teledor kurang memberikan arahan pada B, yang mencatat data dari A saat menghitung barang. Tapi, saya mencoba mengoreksi dan sudah menghubungi pembeli untuk menjelaskan masalah ini.”
Jika Anda menjadi pimpinan, siapa yang lebih pantas Anda naikkan jabatannya? Semua orang, pasti setuju jika pemuda kedua yang aktif bergerak mempertanggungjawabkan pekerjaan dan mencari solusi akan mendapat kenaikan jabatan.
Begitulah, karakter orang memang bermacam-macam. Namun, orang yang bertanggung jawab dan memiliki keunggulan pribadi, pasti akan memiliki nilai lebih dengan semangat mencari solusi. Inilah ciri orang yang pandai atau bijak. Sebaliknya, orang yang miskin mental, akan lebih merasa nyaman dengan mencari-cari banyak alasan. Dengan alasan itu, ia akan berlindung agar tak disalahkan. Kedua hal itulah yang menjadi perbedaan dasar yang menentukan kualitas hidup seseorang.
Kisah di atas, sangat relevan dengan kondisi saat ini. Banyak orang yang sering mencari “kambing hitam” untuk disalahkan. Sementara, bagi yang mau maju, selalu berusaha mencari jawaban dan solusi atas semua persoalan. Ini sejalan pula dengan apa yang sering saya ungkapkan, “Orang sukses selalu kelebihan satu cara, orang gagal selalu kelebihan satu alasan.”
Dengan karakter selalu mencari jalan atau solusi atas semua persoalan, kita akan menemukan banyak ide brilian. Dan, dengan ide itu, ia akan segera melakukan tindakan-tindakan yang membawanya pada satu hasil yang diinginkan. Lihatlah contoh yang sudah menjadi nyata. Jika Saat ini orang sering kerepotan untuk mengisi ulang ponsel dari beberapa merek. Maka, belakangan sudah muncul inovasi pengisi ulang baterai yang bisa digunakan untuk berbagai merek sekaligus. Semua penemuan itu pastilah muncul dari orang-orang pandai yang memiliki semangat solusi.
Ada lagi contoh yang beberapa waktu lalu, muncul di iklan televisi. Ada sebuah tayangan di mana seorang sarjana yang hanya jadi tukang ojek kecurian motor yang jadi sumber mata pencariannya. Namun, berkat keterdesakan itu, ia justru memiliki ide untuk membuat alarm motor dari pemutar musik yang bisa meneriakkan kata: curi..curi.. Akhirnya, ia pun sukses dengan usaha alarm sepeda motor.
Meski hanya tokoh rekaan di iklan, kisah tersebut menjadi simbolisasi, bahwa betapa orang pandai dan orang yang kreatif mencari solusi, selalu memiliki langkah ke depan untuk mencapai sukses yang didambakan. Dan, justru dengan masalah yang timbul, ia akan memiliki pengetahuan dan ilmu tambahan dari hasil kreasi mengatasi masalah. Sebab, ia akan terus mencari dan mencari berbagai jalan untuk mengatasi persoalan. Bahkan, saat menemui kegagalan dalam mencari solusi, orang pandai tak kan mudah menyerah. Seperti air, saat mengalir dan menabrak bebatuan, air akan mencari jalan lain untuk kembali mengalir. Dengan semangat mencari jalan, kesuksesan akan makin dekat untuk menjadi kenyataan.
Mari, jadikan diri kita sebagai orang pandai yang mencari jalan—bukan mencari alasan. Sehingga, otak akan selalu terasah, ide akan selalu mengalir deras tanpa lelah, dan pengetahuan pun akan terus bertambah.
Salam Freedom F.Suhanda (08128183008)
Pemuda pertama dengan tergopoh-gopoh menjawab, “Maaf Pak. Itu karena si A teledor menghitung barang. Dan, si B di bagian pencatatan juga kurang teliti. Sedangkan saya, tak bisa apa-apa karena semua barang sudah keluar dan tak bisa ditarik lagi.” Begitulah, pemuda pertama mencari-cari alasan pembenar sehingga ia tak disalahkan.
Setelah beberapa saat, pimpinan tersebut memanggil pemuda kedua. Ia pun bertanya hal yang sama. Pemuda kedua menjawab, “Maaf Pak. Saya memang salah karena teledor kurang memberikan arahan pada B, yang mencatat data dari A saat menghitung barang. Tapi, saya mencoba mengoreksi dan sudah menghubungi pembeli untuk menjelaskan masalah ini.”
Jika Anda menjadi pimpinan, siapa yang lebih pantas Anda naikkan jabatannya? Semua orang, pasti setuju jika pemuda kedua yang aktif bergerak mempertanggungjawabkan pekerjaan dan mencari solusi akan mendapat kenaikan jabatan.
Begitulah, karakter orang memang bermacam-macam. Namun, orang yang bertanggung jawab dan memiliki keunggulan pribadi, pasti akan memiliki nilai lebih dengan semangat mencari solusi. Inilah ciri orang yang pandai atau bijak. Sebaliknya, orang yang miskin mental, akan lebih merasa nyaman dengan mencari-cari banyak alasan. Dengan alasan itu, ia akan berlindung agar tak disalahkan. Kedua hal itulah yang menjadi perbedaan dasar yang menentukan kualitas hidup seseorang.
Kisah di atas, sangat relevan dengan kondisi saat ini. Banyak orang yang sering mencari “kambing hitam” untuk disalahkan. Sementara, bagi yang mau maju, selalu berusaha mencari jawaban dan solusi atas semua persoalan. Ini sejalan pula dengan apa yang sering saya ungkapkan, “Orang sukses selalu kelebihan satu cara, orang gagal selalu kelebihan satu alasan.”
Dengan karakter selalu mencari jalan atau solusi atas semua persoalan, kita akan menemukan banyak ide brilian. Dan, dengan ide itu, ia akan segera melakukan tindakan-tindakan yang membawanya pada satu hasil yang diinginkan. Lihatlah contoh yang sudah menjadi nyata. Jika Saat ini orang sering kerepotan untuk mengisi ulang ponsel dari beberapa merek. Maka, belakangan sudah muncul inovasi pengisi ulang baterai yang bisa digunakan untuk berbagai merek sekaligus. Semua penemuan itu pastilah muncul dari orang-orang pandai yang memiliki semangat solusi.
Ada lagi contoh yang beberapa waktu lalu, muncul di iklan televisi. Ada sebuah tayangan di mana seorang sarjana yang hanya jadi tukang ojek kecurian motor yang jadi sumber mata pencariannya. Namun, berkat keterdesakan itu, ia justru memiliki ide untuk membuat alarm motor dari pemutar musik yang bisa meneriakkan kata: curi..curi.. Akhirnya, ia pun sukses dengan usaha alarm sepeda motor.
Meski hanya tokoh rekaan di iklan, kisah tersebut menjadi simbolisasi, bahwa betapa orang pandai dan orang yang kreatif mencari solusi, selalu memiliki langkah ke depan untuk mencapai sukses yang didambakan. Dan, justru dengan masalah yang timbul, ia akan memiliki pengetahuan dan ilmu tambahan dari hasil kreasi mengatasi masalah. Sebab, ia akan terus mencari dan mencari berbagai jalan untuk mengatasi persoalan. Bahkan, saat menemui kegagalan dalam mencari solusi, orang pandai tak kan mudah menyerah. Seperti air, saat mengalir dan menabrak bebatuan, air akan mencari jalan lain untuk kembali mengalir. Dengan semangat mencari jalan, kesuksesan akan makin dekat untuk menjadi kenyataan.
Mari, jadikan diri kita sebagai orang pandai yang mencari jalan—bukan mencari alasan. Sehingga, otak akan selalu terasah, ide akan selalu mengalir deras tanpa lelah, dan pengetahuan pun akan terus bertambah.
Salam Freedom F.Suhanda (08128183008)